Wisata Desa Tembi Rumah Budaya Jogja

@desawisatatembi3
Setidaknya ada tiga hal yang wajib kamu lakukan ketika mengunjungi Jogja: berwisata kuliner, menjelajah alam, dan menelusuri kebudayaan asli Jawa. Yang terakhir disebut kerap kali dilewatkan para traveler lokal. Padahal, mengunjungi Jogja tanpa menyapa kebudayaan Jawa yang ada di sana, rasanya sama seperti mengunjungi pantai tapi tak mencoba berjalan di pasirnya.
 
Kawasan pedesaan yang masih sangat asri pun menjadi daya tarik utama Desa Wisata Tembi. Segarnya udara pedesaan, hijaunya areal persawahan, dan kearifan budaya lokal yang masih sangat kental tentu menjadi pengalaman baru bagi wisatawan yang sudah penat dengan sibuknya kehidupan di perkotaan.

Sejarah Tembi

Pada abad ke-16, saat itu Ki Ageng Pemanahan berhasil mengalahkan Arya Penangsang, musuh Kesultanan Pajang. Alas Mentoak dijadikan sebagai hadiah atas kemenangan Ki Ageng Pemanahan. Pada tahun 1577 Alas Mentoak kemudian dirubah menjadi Kotagede.

Namun, pada tahun 1584 Ki Ageng Pemanahan meninggal dunia yang menyebabkan Kotagede kehilangan pendirinya. Kemudian Panembahan Senapati melanjutkan peran Ki Ageng Pemanahan untuk membangun Kotagede menjadi berkembang.

Setelah beberapa tahun kemudian Kotagede kembali ditinggal oleh para pemimpinnya yaitu Sultan Agung pada tahun 1645 yang kemudian menyebabkan orang-orang di lingkup kerajaan ini menjadi haus akan kekuasaan.

Untuk menghindari hal-hal negatif tersebut akhirnya anak-anak raja sang generasi penerus dititipkan di suatu tempat yang bernama Tembi. Suasana di desa sangat sunyi dan baik untuk menata rohani dan kanuragan menjadi lebih baik lagi. Anak-anak raja ini kemudian dilatih oleh Kyai dan Nyai Tembini agar menjadi anak yang bermartabat, berbudi, dan peka akan kehidupan. Hingga kemudian hari Kyai dan Nyai Tembini melepas anak-anak raja tersebut guna mengarungi kehidupan yang lebih luas.

Karena alam perdesaannya yang begitu mempesona ditambah dengan potensi yang dimiliki sebagai sebuah desa kerajinan dan desa homestay, Tembi kemudian diresmikan sebagai desa wisata di tahun 1997. Dengan adanya Desa Wisata Tembi, traveler bisa merasakan pengalaman wisata yang berbeda yaitu wisata ala perdesaan Jogja.

Menjelajahi Setiap Sudut Desa Wisata Tembi Sambil Menjajal Aktivitas Menarik Khas Perdesaan

@valentinawuri

Desa wisata Tembi melayani pengunjung selama 24 jam. Hal ini karena di desa wisata ini bukan hanya ada kegiatan wisata saja, namun juga ada penginapan atau Homestay.

Desa Wisata Tembi sangat cocok buat kamu yang merindukan kedamaian dan kesederhanaan Jogja di masa lalu. Sejauh mata memandang, kamu akan dimanjakan hamparan sawah menghijau dan aktivitas perdesaan yang begitu kental. Udara di sekitarnya juga masih alami dan sejuk, sungguh sebuah perpaduan yang sempurna.

Berbagai aktivitas menarik bisa kamu lakukan di Desa Tembi, mulai dari bermain, berwisata, hingga membaur dengan warga asli Tembi yang akan menyambutmu dengan ramah. Di tempat ini kamu bisa melihat pembuatan aneka kerajinan khas Jogja seperti keranjang anyaman dan aneka dompet.

Fasilitas dan Aktivitas di Tembi Rumah Budaya

Kamu pun bisa belajar cara membatik, membuat tembikar, cara menanam padi, hingga memandikan kerbau di sungai. Selain itu, kamu juga bisa melihat-lihat aneka perabotan tradisional seperti keris, peralatan dapur, aneka senjata, serta foto siklus kehidupan masyarakat Jawa seperti mitoni, tedhak siten, tetakan, supitan, dan manten. Oh ya, di akhir pekan biasanya digelar kesenian gamelan Jawa di Rumah Budaya Tembi untuk mengibur traveler, lho! – tembi rumah budaya

Desa Wisata Tembi juga menawarkan beberapa fasilitas outbond area dan penginapan-penginapan yang bercorak tradisional. Jika kamu ingin menginap, di Desa Wisata Tembi terdapat berbagai jenis penginapan dari yang murah meriah hingga yang mewah sekalipun.

Tak perlu khawatir jika kamu memilih homestay yang murah meriah karena kebersihan dan kenyamanan homestay di desa Tembi sangat terjamin dan sudah diakui. Ya, homestay Tembi pernah mendapat penghargaan Asean Green Homestay Award 2014.

Transportasi ke Wisata Tembi Jogja

Desa Wisata Tembi terletak di Dusun Tembi, Desa Timbulharjo, Kabupaten Bantul, Jogjakarta. Cukup dekat dengan pusat Kota Jogja, hanya berjarak lebih kurang 8,5 km atau bisa ditempuh dalam waktu sekitar 15 - 20 menit dari Malioboro menggunakan angkutan pribadi atau jika anda wisatawan dari luar kota bisa rental mobil di jogja bisa dengan paket wisata didalamnya.

instagram.com/ar_ang

Untuk patokannya, kamu hanya perlu berjalan menuju ke arah selatan menyusuri Jalan Parangtritis. Nah, setelah melewati gerbang Institut Seni Indonesia (ISI), kamu akan menemukan plang di kanan jalan yang bertuliskan Tembi. Dari plang ini kamu hanya perlu berjalan beberapa menit saja untuk bisa masuk kawasan Desa Wisata Tembi Rumah Budaya.

Apakah Ada Tiket Masuk ke Tembi?

Sebenarnya tidak ada tiket masuk jika kamu hanya datang ke Desa Wisata Tembi tanpa melakukan apa pun. Ya, kamu baru dikenakan tiket masuk saat menggunakan fasilitas atau paket yang ditawarkan di sana. Supaya lebih jelas, berikut tosupedia telah merangkum harga tiket masuknya.
  • Membatik kain Rp 35.000/orang
  • Membatik topeng kayu Rp 40.000/orang
  • Membuat kerajinan tempat pensil Rp 25.000/orang
  • kerajinan tempat tissu kayu Rp 40.000/orang
  • Membuat/mewarnai keramik Rp 15.000/orang
  • Tatah Sungging Wayang Rp 40.000/orang
  • Membuat tempe dele Rp 20.000/orang
  • Membuat sagon Rp 20.000/orang
  • Naik dokar keliling desa wisata Rp 400.000/3 jam
  • Naik sepeda onthel Rp 30.000/10 jam

Untuk kamu yang ingin mencoba beberapa kegiatan sekaligus, terdapat pula paket kegiatan yang tentunya lebih murah daripada satuan. Untuk paket eksklusif dibanderol dengan harga sekitar Rp 300 ribuan, paket standar Rp 200 ribuan, dan paket pelajar/mahasiswa Rp 125.000.

Tertarik untuk wisata jogja di desa tembi rumah budaya yang indah ini? Yuk, buruan rencanakan liburanmu ke sini, tetapi setelah kondisi sudah benar-benar pulih dari pandemi COVID-19 yah, supaya liburanmu tetap aman! Semoga informasi di atas bermanfaat.

Referensi:
https://jejakpiknik.com
https://garasijogja.com

Atiqa Fairuz Khalisa

Traveller & Vlogger. Mobile photography enthusiast. Living in dangerously beautiful Indonesia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Recent in tosupedia

Satu hal lagi! Kami sekarang ada di Saluran WhatsApp! Ikuti kami di sana agar Anda tidak ketinggalan update apa pun dari tosupediacom - Media Inspirasi Terkini. ‎Untuk mengikuti saluran tosupedia di WhatsApp, klik di sini untuk bergabung sekarang!