Selain Sebagai Alat Pelindung, Kini Masker Memiliki Kegunaan Sebagai Aksesori Fashion

kini-masker-memiliki-kegunaan-sebagai-aksesori-fashion
Masker kain rancangan Ferry Sunarto. Dok. Istimewa
Apakah kamu tahu bahwa kacamata hitam awalnya tidak pernah diperkenalkan sebagai aksesori fashion. Kacamata hitam ditemukan di suatu tempat di abad ke-12 di Cina. Terbuat dari lempengan kristal kuarsa, kacamata hitam digunakan untuk menyembunyikan ekspresi saat menginterogasi di pengadilan. Kacamata hitam membuat para hakim Tiongkok tampak terpisah secara emosional. Jauh kemudian, kacamata hitam yang gelap dibuat untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan penglihatan. Kemudian, kacamata hitam sebagian besar digunakan oleh korps Angkatan Darat dan perwira Angkatan Udara selama Perang Dunia II untuk melindungi diri dari sinar matahari yang berbahaya. Namun, kacamata hitam untuk aksesori fashion pertama kali dipopulerkan oleh bintang-bintang Hollywood dan mereka menggunakan kacamata hitam untuk meningkatkan kepribadian dan kepekaan mode mereka. 

Saat ini, kacamata hitam tidak hanya digunakan sebagai alat perlindungan mata tetapi mereka mencerminkan bagian dari kepribadian seseorang. Dari berbagai model dan warna bingkai yang tersedia saat ini kacamata hitam telah berevolusi sebagai aksesori fashion. Hal yang sama juga terjadi pada masker pelindung, jika kita amati masker pelindung memiliki perjalanan yang sama dengan kacamata hitam.

Sejak wabah COVID-19, yang dimulai di Wuhan di Cina, masker menjadi kebutuhan yang vital. Pandemi menuntut penggunaan masker untuk penyakit yang sangat menular ini. Bagi mereka yang ada di departemen kesehatan atau tenaga medis, masker termasuk N95, N99 & 100, P95 atau pun R95 adalah wajib karena masker ini dapat menyaring sekitar 95% partikel di udara. Tetapi bagi warga negara biasa, masker kain / non-bedah sudah cukup baik kecuali jika mereka terinfeksi virus atau menunjukkan gejala COVID-19. Karena, masker N95 medis yang sangat efektif melindungi dari virus mengalami kekurangan atau kelangkaan secara global. 

Hal ini juga yang mengilhami desainer yang berfokus pada batik ini baru saja meluncurkan koleksi terbarunya termasuk masker. Ferry merancang dua koleksi masker kain dengan mengangkat identitas Indonesia. Koleksi pertama adalah masker kain berwarna merah putih dengan logo Burung Garuda yang melambangkan Republik Indonesia untuk mengingatkan untuk lebih mencintai Indonesia. Tersedia dua pilihan warna logo, yaitu merah dan emas.
kini-masker-memiliki-kegunaan-sebagai-aksesori-fashion
Masker kain rancangan Ferry Sunarto. Dok. Istimewa

Koleksi kedua adalah masker kain dengan menggunakan keindahan wastra Nusantara yang telah diakui oleh dunia, yaitu kain batik dalam beragam pilihan motif, mulai dari klasik hingga kontemporer.

Kain batik yang digunakan merupakan hasil kerjasama dengan generasi penerus Ondomohen Batik, brand batik Jawa Timur yang berkualitas dan telah berdiri sejak tahun 1952. 

Desainer asal Bandung ini membuat masker “reversible” atau bisa digunakan bolak-balik yang terinspirasi dari kegiatan social distancing selama pandemi Covid-19. Inspirasi tersebut dituangkan dalam desain masker dengan potongan bahan yang terbagi menjadi beberapa bagian yang berjarak,namun dipadukan dengan komposisi teknik jahit khusus sehingga menjadi sesuatu yang harmoni. 

Beberapa selebritas seperti Addie MS, Donna Agnesia, Darius Sinathrya, Reino Barack dan Syahrini, terlihat mengenakan masker bolak-balik dengan beragam desain. 

Masker yang diproduksi di rumah produksinya ini menggunakan bahan kreasi tekstil Jawa Barat yang memenuhi standar kesehatan, seperti bahan antibakteri dan tahan air.

Masker kain ini dapat dipesan melalui media sosial Instagram dan label e-commerce. Jadi, sebagai hasilnya, masker dengan pengecualian masker medis dan bedah, kini masker kain yang awalnya sebagai alat pelindung telah merambah ke sektor mode. Seperti kacamata hitam, masker memang memiliki kegunaan tetapi lebih menjadi aksesori fashion.