Apa itu Kurikulum Computational Thinking dan Compassion Oleh Kemendikbud?

apa-itu-computational-thinking-dan-compassion
Photo: Wikipedia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan dua kompetensi baru dalam sistem pembelajaran anak Indonesia. Dua kompetensi tambahan itu adalah Computational Thinking dan Compassion.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Awaluddin Tjalla, bahwa kedua kompetensi tersebut diperlukan untuk anak bangsa.

Lantas apa itu Computational Thinking dan Compassion? Ketua Bebras Indonesia, Inggriani Liem, menyebutkan bahwa Computational Thinking merupakan aktivitas ektra kulikuler yang mengedukasi anak untuk memiliki kemampuan problem solving dalam era digital. Bebras Indonesia sendiri merupakan organisasi edukasi non-profit yang websitenya dikelola Kemendikbud, memiliki kompetisi yang berisi sekumpulan soal yang disebut Bebras Task yang di sajikan dalam bentuk uraian persoalan dan dilengkapi dengan gambar menarik.

"Karena nantinya kan banyak solusi yang lahir dalam bentuk aplikasi, software, maupun sistem komputer maka dibutuhkan Computational Thinking," ujar Inggriani dalam acara Grow with Google di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta Pusat.

Uniknya, soal-soal tersebut diklaim dapat dijawab tanpa perlu belajar informatika namun sebetulnya soal itu mengacu konsep tertentu dalam informatika dan computational thinking.

Menurut Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Awaluddin Tjalla, bahwa kedua kompetensi tersebut diperlukan untuk anak bangsa.

Dijelaskan ada dimensi literasi yang ingin diperhatikan oleh Kemendikbud terutama soal literasi digital. Awaluddin mengatakan juga bahwa Mendikbud Nadiem Makarim juga memperhatikan hal ini untuk pertimbangan kebijakan ke depan.
sumber: CNBC