CEO Nokia Mengatakan AI Saat Ini Seperti Tahun 1990-an Dengan Internet
CEO Nokia menyamakan perkembangan AI saat ini dengan era awal internet pada tahun 1990-an. Ia menilai kecerdasan buatan masih dalam tahap awal namun memiliki potensi besar untuk merevolusi dunia bisnis dan teknologi.
![]() |
| CEO Nokia, Justin Hotard (Foto: Reuters) |
CEO Nokia, Justin Hotard, telah menarik persamaan antara hiruk-pikuk investasi AI saat ini dengan ledakan internet di tahun 1990-an. Meskipun kekhawatiran akan potensi gelembung meningkat, Hotard yakin pergeseran fundamental yang didorong oleh AI akan terus berlanjut. Komentarnya muncul ketika raksasa teknologi Finlandia itu melaporkan laba operasional yang disesuaikan sebesar €435 juta ($505 juta) untuk kuartal tersebut."Pada dasarnya saya pikir kita berada di garis depan siklus super AI, seperti halnya internet di tahun 1990-an," ujar Hotard kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara."Sekalipun ada gelembung, atau palung, kami akan melihat tren jangka panjangnya. Dan saat ini, semua tren tersebut sangat menguntungkan," tambahnya.
Hotard bertaruh pada permintaan pusat data
Komentar Hotard muncul di tengah perdebatan yang berkembang mengenai keberlanjutan investasi AI. Survei Bank of America baru-baru ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh manajer investasi meyakini saham AI saat ini berada dalam gelembung, dan tokoh-tokoh seperti pendiri Amazon Jeff Bezos dan CEO OpenAI Sam Altman juga telah memperingatkan bahwa antusiasme investor dapat menyebabkan kerugian besar.Namun, Hotard, yang sebelumnya memimpin pusat data dan grup AI Intel sebelum bergabung dengan Nokia pada bulan April, menunjukkan lonjakan permintaan untuk infrastruktur tersebut. Perusahaan-perusahaan seperti OpenAI, Microsoft, Google, dan lainnya, sedang berlomba-lomba membangun pusat data yang diperlukan untuk mendukung daya pemrosesan AI.
"Jelas, investasi pertumbuhan inkremental ini didorong oleh pusat data. Ini merupakan peningkatan volume yang sangat besar," ujarnya.
Nokia catat pertumbuhan pada hasil kuartal terakhir
Nokia menyaksikan pertumbuhan "di semua lini", mulai dari perusahaan teknologi besar hingga pemain kecil yang berekspansi di Eropa. Produsen peralatan telekomunikasi Finlandia ini baru-baru ini melampaui ekspektasi pasar dengan pendapatan kuartalannya, sebuah kinerja yang didorong oleh permintaan optik dan cloud yang kuat, termasuk penjualan ke pusat data berbasis AI setelah akuisisi perusahaan jaringan optik AS, Infinera, tahun lalu.
Tags:
Tekno
