6 Keutamaan Puasa Sunnah Bulan Syaban Sebelum Menyambut Ramadan

6-keutamaan-puasa-sunnah-bulan-syaban
Foto: freepik.com/author/jaynothing

Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang penuh berkah dalam kalender Hijriyah. Bulan ini terletak di antara dua bulan yang sangat istimewa, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadan. Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap bulan Syaban, terutama dalam hal ibadah puasa sunnah. Banyak hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering berpuasa di bulan ini sebagai persiapan menuju Ramadan. Lalu, apa saja keutamaan puasa sunnah di bulan Syaban? Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Bulan Persiapan Menuju Ramadan

Salah satu keutamaan puasa sunnah di bulan Syaban adalah sebagai bentuk persiapan menuju bulan Ramadan. Puasa di bulan Syaban melatih diri agar lebih siap menjalankan ibadah puasa wajib selama sebulan penuh di Ramadan. Rasulullah SAW bersabda:

“Itulah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amalan-amalan kepada Allah, maka aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Syaban memiliki keutamaan yang besar karena bertepatan dengan waktu di mana amalan manusia diangkat ke hadapan Allah SWT. Dengan berpuasa, seseorang menunjukkan kesungguhan dalam beribadah dan memperbanyak amal saleh.

2. Bulan yang Dicintai Rasulullah SAW

Bulan Syaban memiliki kedudukan istimewa di hati Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad SAW sangat sering berpuasa di bulan ini:

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa (sunnah) daripada di bulan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sangat mencintai ibadah puasa di bulan Syaban. Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang mencintai Nabi, kita dianjurkan untuk mengikuti sunnah beliau dengan memperbanyak puasa di bulan ini.

3. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Derajat

Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa puasa, termasuk puasa sunnah di bulan Syaban, memiliki keutamaan dalam membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan kita kepada Allah SWT. Selain itu, puasa juga menjadi sarana untuk meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT.

4. Menghidupkan Malam Nisfu Syaban dengan Amal Ibadah

Di antara malam-malam istimewa di bulan Syaban adalah malam Nisfu Syaban, yaitu malam pertengahan bulan Syaban. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa pada malam ini, Allah SWT membuka pintu ampunan dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan beribadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Salah satu amalan yang dapat dilakukan untuk menyambut malam Nisfu Syaban adalah berpuasa di siang harinya. Meskipun tidak ada dalil yang secara khusus mewajibkan puasa Nisfu Syaban, namun jika seseorang telah terbiasa berpuasa di bulan ini, maka puasa pada hari Nisfu Syaban juga menjadi bagian dari kebiasaannya.

5. Membiasakan Diri Beribadah Secara Konsisten

Puasa sunnah di bulan Syaban juga memiliki manfaat dalam membangun kebiasaan ibadah yang lebih konsisten. Seseorang yang terbiasa berpuasa sebelum Ramadan akan lebih mudah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan. Hal ini karena tubuh dan jiwa telah terbiasa dengan kondisi berpuasa, sehingga ketika memasuki bulan Ramadan, seseorang tidak merasa terlalu berat dalam menjalankan ibadah ini.

Rasulullah SAW selalu mengajarkan umatnya untuk membangun kebiasaan ibadah secara bertahap. Oleh karena itu, puasa di bulan Syaban menjadi kesempatan yang baik untuk melatih diri agar lebih siap menyambut bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

6. Memperoleh Pahala yang Berlipat Ganda

Setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan Syaban akan mendapatkan pahala yang besar, terutama bagi mereka yang melaksanakan puasa sunnah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat.” (HR. Muslim)

Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa puasa sunnah di bulan Syaban adalah kesempatan emas untuk memperbanyak pahala sebelum memasuki bulan Ramadan. Dengan niat yang ikhlas dan penuh kesungguhan, setiap ibadah yang dilakukan akan bernilai lebih besar di sisi Allah SWT.

Panduan dan Niat untuk Puasa Sunnah di Bulan Syaban.

Menurut informasi yang terdapat di situs resmi baznas.go.id, puasa Syaban memiliki kesamaan dengan puasa sunnah lainnya. Berikut adalah langkah-langkah yang dianjurkan untuk melaksanakannya:
  • Membaca Niat: Niat untuk menjalankan puasa Syaban dapat diucapkan pada malam hari atau sebelum waktu fajar dengan lafaz: "Nawaitu shauma syahri Sya'bana sunnatan lillahi ta'ala." (Aku niat berpuasa sunnah di bulan Syaban karena Allah Ta'ala.)
  • Makan Sahur: Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk melaksanakan sahur, sebagaimana yang beliau sabdakan: "Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa: Sama halnya dengan puasa lainnya, umat Islam diwajibkan untuk menjaga diri dari makan, minum, serta segala tindakan yang dapat membatalkan pahala puasa.
  • Berbuka dengan Sunnah Rasulullah: Disunnahkan untuk berbuka puasa dengan kurma atau air, mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Waktu yang Disarankan untuk Berpuasa di Bulan Syaban

Bulan Syaban memiliki beberapa hari yang sangat istimewa, di mana pelaksanaan puasa sangat dianjurkan. Di antara hari-hari tersebut adalah puasa di separuh awal bulan Syaban. Banyak ulama yang menganjurkan untuk memperbanyak puasa pada 15 hari pertama bulan Syaban, karena "Rasulullah SAW sering berpuasa di waktu ini."

Selain itu, terdapat juga puasa di malam Nisfu Syaban. Malam ini merupakan saat di mana amalan manusia diangkat kepada Allah SWT, sehingga sangat dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 14 atau 15 Syaban. Tak hanya itu, puasa pada hari Senin dan Kamis selama bulan Syaban juga merupakan amalan yang dianjurkan, mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW.

Kesimpulan

Puasa sunnah di bulan Syaban memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun persiapan fisik menjelang Ramadan. Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya untuk memperbanyak puasa di bulan ini sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadan. Beberapa keutamaan puasa sunnah di bulan Syaban antara lain sebagai bentuk persiapan menuju Ramadan, bulan yang dicintai Rasulullah SAW, menghapus dosa dan meningkatkan derajat, menghidupkan malam Nisfu Syaban, membangun kebiasaan ibadah yang konsisten, serta memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, hendaknya kita sebagai umat Islam tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah di bulan Syaban. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqamahan dalam menjalankan ibadah, serta menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang dicintai. Aamiin.