6 Alasan Generasi Muda Indonesia Kesulitan untuk Memiliki Rumah
![]() |
Foto representatif (IST) |
Memiliki rumah adalah impian bagi banyak generasi muda Indonesia. Namun, realitas menunjukkan bahwa impian ini semakin sulit diwujudkan. Berbagai faktor, mulai dari ekonomi hingga gaya hidup, menjadi penghalang bagi mereka untuk memiliki hunian sendiri.
Artikel ini akan membahas berbagai kesulitan yang dihadapi generasi muda Indonesia dalam memiliki rumah.
{getToc} $title={Daftar Isi}
Kesenjangan Antara Pendapatan dan Harga Properti
Salah satu tantangan utama adalah ketimpangan antara pendapatan generasi muda dengan harga properti yang terus meningkat. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019, sekitar 81 juta milenial di Indonesia belum memiliki rumah. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga rumah yang tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan mereka. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2022, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tercatat sebesar 1,76% year-on-year, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I 2024 sebesar 1,89%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah menyoroti masalah ini, menyatakan bahwa generasi muda membutuhkan rumah, tetapi sering kali tidak mampu membelinya karena harga rumah lebih tinggi dibandingkan daya beli mereka.
Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif menjadi faktor lain yang menghambat generasi muda dalam memiliki rumah. Kecenderungan untuk mengutamakan gaya hidup, seperti makan di luar, berbelanja barang mewah, dan mengikuti tren, mengurangi porsi pendapatan yang seharusnya dapat disisihkan untuk menabung. Budaya ini semakin menyulitkan mereka dalam mengumpulkan dana untuk membeli rumah.
Kenaikan Harga Properti yang Signifikan
Harga properti di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan. Data dari Bank Indonesia mencatat pertumbuhan harga properti residensial sebesar 1,79% pada triwulan I 2023. Kenaikan ini membuat generasi muda semakin kesulitan untuk membeli rumah, terutama bagi mereka yang baru memulai karir dan memiliki pendapatan terbatas.
Persyaratan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang Ketat
Meskipun KPR menjadi solusi bagi banyak orang untuk memiliki rumah, persyaratan yang ketat seringkali menjadi hambatan bagi generasi muda. Pendapatan yang tidak stabil, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai freelancer atau memiliki pekerjaan dengan sistem kontrak, membuat mereka kesulitan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya.
Fenomena Sandwich Generation
Banyak generasi muda yang berada dalam posisi "sandwich generation", yaitu harus menanggung beban finansial untuk diri sendiri sekaligus mendukung orang tua dan keluarga. Dengan pendapatan yang terbatas, mereka harus menanggung biaya hidup sehari-hari sekaligus membantu keluarga, sehingga menyulitkan mereka untuk menabung atau berinvestasi dalam properti.
Kurangnya Edukasi dan Perencanaan Keuangan
Kurangnya edukasi mengenai perencanaan keuangan juga menjadi faktor yang mempengaruhi kemampuan generasi muda dalam memiliki rumah. Banyak dari mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau kesadaran tentang pentingnya menabung dan berinvestasi sejak dini untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang, termasuk membeli rumah.
Solusi yang Dapat Ditempuh
![]() |
Foto representatif (IST) |
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup kompleks, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh generasi muda untuk meningkatkan peluang memiliki rumah:
- Perencanaan Keuangan yang Matang: Membuat anggaran bulanan dan menetapkan prioritas pengeluaran dapat membantu mengidentifikasi area di mana pengeluaran dapat dikurangi untuk meningkatkan tabungan.
- Mengurangi Gaya Hidup Konsumtif: Mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting dan fokus pada kebutuhan dasar dapat membantu meningkatkan jumlah uang yang dapat disisihkan untuk tabungan rumah.
- Mencari Sumber Pendapatan Tambahan: Mencari pekerjaan sampingan atau peluang usaha dapat membantu meningkatkan pendapatan dan mempercepat proses pengumpulan dana untuk membeli rumah.
- Memanfaatkan Program Subsidi Pemerintah: Pemerintah menawarkan berbagai program subsidi perumahan yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda untuk membeli rumah dengan harga yang lebih terjangkau.
- Edukasi dan Literasi Keuangan: Meningkatkan pengetahuan tentang perencanaan keuangan dan investasi dapat membantu generasi muda membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana dan strategis.
Dengan perencanaan yang tepat dan disiplin dalam mengelola keuangan, generasi muda Indonesia dapat meningkatkan peluang mereka untuk memiliki rumah di masa depan.